Manusia yang buta hati..............
Sandy,laki laki yang telah
menjadi temanku sejak 2 tahun yang lalu. Wajahnya belum berubah sedikitpun. Tapi,ceritaku dan ceritanya telah
berubah. Sejak saat itu. Ketika aku mulai menaruh hati kepadanya. Tapi sayang
aku bukan diri yang Sandy cari. Aku sangat terkejut ketika mendengar
hubungannya dengan gadis itu,namanya Fina. Padahal,jika dipikir secara logika.
Bukan untuk menguji ketajaman ingatan atau ingin memiliki pamrih dari Sandy
sedikitpun. Aku ingat betul ketika dia bercerita tentang banyak hal. Aku
berusaha membantunya dalam segala hal yang menjadi urusannya. Tapi,ternyata apa yang aku
lakukan tak satupun dia ingat.
Sempat berfikir,bahwa aku seperti
boneka saja olehnya. Yang bisa seenaknya saja dia membuat aku menjadi bahagia dan
seenaknya saja dia meletakkanku seakan aku tak berguna sedikitpun. Terakhir ini
aku merasa tersayat . hatiku amat sakit,ketika aku tau bahwa dia telah
mengetahui perasaan yang aku tanam kepadanya yang aku tau bahwa perasaan itu
tak seindah dulu. Tapi,sama sekali dia tak menghiraukan hal itu. Entah karena
dia telah memiliki Fina atau dia memang tak punya hati sedikitpun. Mata hatinya
telah buta,seakan benar benar menganggapku sirna. Menganggap aku tak pernah ada
dalam hidupnya.
Aku masih ingat kejadian beberapa
hari lalu,ketika dia kesakitan menahan sakit yang ia derita. Saat itulah
perasaan itu mulai bermain aktif,rasa khawatir yang tak terkira yang aku rasakan
seakan menyiksa hati dan fikiranku. Aku berani bertaruh fisikku demi
kesembuhannya. Sekilas itulah kebodohanku,tapi saat itu aku tak bisa berfikir
apa apa kecuali melihat dia bisa tersenyum sehat lagi. Saat itu kondisiku
sangat lemah,sangat rapuh karena pada saat itu aku sangat lelah. Dengan kondisi
seperti itu mungkin kebanyakan dari kalian akan menghardikku karena aku lebih
memilih membelikannya obat dengan separuh tenagaku dibanding memilih istirahat
untuk kesehatanku. Aku menutupi sakitku demi kesembuhannya. Aku memilih tidur
di lantai supaya dia nyaman tidur di tempat tidur. Walau pada saat itu aku
harus menguatkan diri untuk selalu menjaga kondisi hangatku.
Esok harinya aku lihat dia tersenyum,dia sembuh. Aku sangat
bahagia sekali. Tapi hari itulah aku sangat sedih karena dalam keadaan jauh
dengan Fina dia sangat merindukan Fina dan memilih mendengarkan suara Fina
walau Fina tak mendengarkan suaranya.Disana ada aku yang sedang menemaninya sambil bermain dengan gadgetku. Bagi Sandy, Fina adalah istimewa. Bisa
kalian bayangkan bagaimana perasaanku dengan kejadian itu???
Aku tak mampu memarahi keadaan
itu,aku hanya bisa menangis saat itu. Tapi aku berusaha agar ia tak mengetahui
bahwa alasanku menagis itu karena dia. Saat malam itu ,perasaanku masih kalut.
Hatiku masih sakit hingga saat ini. Sayatan itu begitu mendalam bagiku.
Tangisanku pecah tak terbendung lagi,tak tau dimana dan saat apa. Aku hanya
butuh menangis dan menangis serta meluapkan semua yang aku rasakan,aku ingin
menyembuhkan sayatan ini dengan tangisanku,. Sebisaku,aku tegar. Tapi betapa
lemahnya aku karena aku masih sangat rapuh untuk selalu tersenyum dan tertawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar