Jumat, 07 November 2014

Cerpen berjudul "Manusia Yang Buta Hati"



Manusia yang buta hati..............
Sandy,laki laki yang telah menjadi temanku sejak 2 tahun yang lalu. Wajahnya belum berubah  sedikitpun. Tapi,ceritaku dan ceritanya telah berubah. Sejak saat itu. Ketika aku mulai menaruh hati kepadanya. Tapi sayang aku bukan diri yang Sandy cari. Aku sangat terkejut ketika mendengar hubungannya dengan gadis itu,namanya Fina. Padahal,jika dipikir secara logika. Bukan untuk menguji ketajaman ingatan atau ingin memiliki pamrih dari Sandy sedikitpun. Aku ingat betul ketika dia bercerita tentang banyak hal. Aku berusaha membantunya dalam segala hal yang menjadi urusannya. Tapi,ternyata apa yang aku lakukan tak satupun dia ingat.
Sempat berfikir,bahwa aku seperti boneka saja olehnya. Yang bisa seenaknya saja dia membuat aku menjadi bahagia dan seenaknya saja dia meletakkanku seakan aku tak berguna sedikitpun. Terakhir ini aku merasa tersayat . hatiku amat sakit,ketika aku tau bahwa dia telah mengetahui perasaan yang aku tanam kepadanya yang aku tau bahwa perasaan itu tak seindah dulu. Tapi,sama sekali dia tak menghiraukan hal itu. Entah karena dia telah memiliki Fina atau dia memang tak punya hati sedikitpun. Mata hatinya telah buta,seakan benar benar menganggapku sirna. Menganggap aku tak pernah ada dalam hidupnya.
Aku masih ingat kejadian beberapa hari lalu,ketika dia kesakitan menahan sakit yang ia derita. Saat itulah perasaan itu mulai bermain aktif,rasa khawatir yang tak terkira yang aku rasakan seakan menyiksa hati dan fikiranku. Aku berani bertaruh fisikku demi kesembuhannya. Sekilas itulah kebodohanku,tapi saat itu aku tak bisa berfikir apa apa kecuali melihat dia bisa tersenyum sehat lagi. Saat itu kondisiku sangat lemah,sangat rapuh karena pada saat itu aku sangat lelah. Dengan kondisi seperti itu mungkin kebanyakan dari kalian akan menghardikku karena aku lebih memilih membelikannya obat dengan separuh tenagaku dibanding memilih istirahat untuk kesehatanku. Aku menutupi sakitku demi kesembuhannya. Aku memilih tidur di lantai supaya dia nyaman tidur di tempat tidur. Walau pada saat itu aku harus menguatkan diri untuk selalu menjaga kondisi hangatku.
Esok harinya aku  lihat dia tersenyum,dia sembuh. Aku sangat bahagia sekali. Tapi hari itulah aku sangat sedih karena dalam keadaan jauh dengan Fina dia sangat merindukan Fina dan memilih mendengarkan suara Fina walau Fina tak mendengarkan suaranya.Disana ada aku yang sedang menemaninya sambil bermain dengan gadgetku. Bagi Sandy, Fina adalah istimewa. Bisa kalian bayangkan bagaimana perasaanku dengan kejadian itu???
Aku tak mampu memarahi keadaan itu,aku hanya bisa menangis saat itu. Tapi aku berusaha agar ia tak mengetahui bahwa alasanku menagis itu karena dia. Saat malam itu ,perasaanku masih kalut. Hatiku masih sakit hingga saat ini. Sayatan itu begitu mendalam bagiku. Tangisanku pecah tak terbendung lagi,tak tau dimana dan saat apa. Aku hanya butuh menangis dan menangis serta meluapkan semua yang aku rasakan,aku ingin menyembuhkan sayatan ini dengan tangisanku,. Sebisaku,aku tegar. Tapi betapa lemahnya aku karena aku masih sangat rapuh untuk selalu tersenyum dan tertawa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar